Saturday 15 December 2018

Pengalaman Ikut Seleksi CPNS 2018


Sejak ada info pendaftaran CPNS, orang tuaku sudah menyuruh saya segera mendaftar. Hampir setiap hari sepulang sekolah ditanya,"Udah daftar belum?" Aku pun sering kali menjawab,"Belum." Ya memang belum karena waktu itu aku masih berusaha melengkapi persyaratannya. Dan aku juga galau mau milih SD mana. Terus dibilangin sama orang tua untuk segera mendaftar karena waktunya keburu habis. Ya udah, akhirnya aku daftar juga. Manut aja sama orang tua, barangkali rezeki.
Aku pun laporan sama ibu,"Aku udah daftar. Ya coba-coba daftar aja, barangkali rezeki. Kalo belum rezeki ya di coba lagi tahun depan kalo ada pendaftaran lagi." Langsung aku kena tegur orang tuaku, "Ya kalo daftar jangan coba-coba. Yang mantep. Usaha dan doa." Aku cuma bisa diam. Hmmm, Ya Allah rasanya ada amanah berat tiba-tiba menimpa punggungku. 
Tanggal 21 Oktober 2018, pengumuman seleksi administrasi. Alhamdulillah aku lolos seleksi tahap pertama, seleksi Administrasi. Sebelumnya, di saat teman-teman sudah ada pengumuman "LULUS", akunku tidak ada kata "LULUS". Aku dan keluargaku mengira bahwa aku tidak lulus seleksi administrasi. dan kami pun sudah legowo jikalau memang begitu. Ternyata memang belum ada pengumuman dari Pemda Kulon Progo.
Setelah melihat pengumuman administrasi. Aku pun menunggu jadwal untuk ujian SKD. Tanggal 2 November 2018 baru ada informasi tentang pelaksanaan SKD. Baru tanggal 7 November 2018 keluar Jadwal resmi ujian SKD.Saya dapat jadwal ujian SKD Tanggal 13 November 2018.
Tes SKD pun saya lalui, alhamdulillah atas izin Allah skor saya mencapai Passing Grade. Tapi saya belum tahu apakah saya lolos atau tidak karena pada lokasi instansi yang saya pilih ada 11 orang pendaftar dan yang dibutuhkan hanya 1. Jadi peluangnya 1:11. 
Tanggal 22 November, keluar hasil nilai tes SKD, namun bukan pengumuman siapa saja yang berhak mengikuti tes SKB. Tanggal 5 Desember keluar hasil SKD resmi. Siapa saja yang lulus SKD dan berhak mengikuti tes SKB. Alhamdulillah atas izin Allah, saya salah satu orang yang beruntung dan berhak mengikuti seleksi tahap selanjutnya, yakni ujian SKB. 😊😊😊
Tanggal 10 Desember 2018 keluarlah pengumuman tentang Jadwal tes SKB. Dan saya mendapat jadwal hari Jumat, tanggal 14 Desember 2018 jam 07.00 pagi. 
Saya tidak sempat belajar karena memang masa-masa itu adalah masa-masa UAS dan bikin rapor. Akhirnya pada saat tes, saya hanya mengerjakan semampu saya. Hasilnya memang lebih rendah dari pada tes SKD. Tapi saya sudah sangat lega karena bisa melalui seleksi sampai tahap terakhir ini. Beban amanah orang tua seakan mulai berkurang. Sekarang yang bisa saya lakukan hanyalah banyak berdoa dan tawakkal. 
Berbekal manut sama orang tua, dan berharap Allah ridho kepada kita saat orang tua kita ridho kepada kita, alhamdulillah saya bisa ikut berkompetisi dari tahap awal sampai tahap akhir. Hasil akhir kuserahkan kepada Gusti Allah, Sang Maha Menentukan Takdir Manusia.  Dan apapun hasil akhirnya nanti, saya harus bisa ikhlas menerimanya. Karena aku yakin bahwa semua yang Allah berikan kepadaku adalah takdir terbaik untuk hidupku.
Terima kasih kepada semua pihak yang turut mendoakan saya.. Semoga Allah membalas semua kebaikan panjenengan semua dengan kebaikan yang berlipat. Akhirnya aku hanya bisa TAWAKKAL...

Friday 14 December 2018

Jum'at Penuh Berkah


Hari ini, Jum'at, 14 Desember 2018 bertepatan dengan akad nikahnya mbak Nita dan mas Waris. Hari ini pun menjadi hari yang cukup penting bagi ku karena hari ini adalah jadwalku ujian SKB. Masyaallah dapat jadwalnya jam 07.00. Pagi-pagi harus berangkat mruput, padahal badanku masih nggreges-nggreges. Jam setengah enam baru siap. Nggak sempat sarapan karena takut telat. Kalau telat nggak boleh ikut ujian. Biasalah aku kalau bawa motor nggak berani ngebut, so, ya pelan-pelan aja. Ndilalah kok ya pas ujiannya dapat tempat di bawah AC. Masyaallah, nikmat sekali. Dalam kondisi kepala pening, hidung mampet, entahlah bagaimana kondisiku. Selesai tes, mataku memerah, badanku panas. Pingin cepet-cepet sampai rumah. Tapi harus nahan, kudu kuat. Tapi tetap saja, di tengah perjalanan sudah nggak kuat, akhirnya berenti sebentar di pinggir sungai. Dan muntahlah yang ada diperutku. Asam lambung dan roti bakar yang kumakan setelah ujian SKB. Sampai rumah aku pun segera makan dan minum obat, lalu tidur.

Hikmahnya, yang bisa aku ambil hari ini adalah pada akhirnya aku bisa istirahat rebahan di kasur setelah beberapa malam ketiduran di lantai nginput nilainya anak-anak. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Berkah hari Jumat = bedrest.

Monday 19 November 2018

Upacara Menyongsong HUT PGRI




Hari ini, Senin, 19 November 2018 upacara berbeda dari biasa. Upacara kali ini diadakan dalam meangka peringatan HUT PGRI yang jatuh pada tanggal 25 November 2018. Petugas upacara pun berbeda dengan biasanya. Hari ini Bapak Ibu Guru lah yang menjadi petugas upacara. Dan untuk kedua kalinya aku bertugas sebagai pembaca doa. Grogi, karena tidak ikut latihan sebelum nya.  Eh, di akhir ada yang memujiku,"suaranya bu Tyas merdu". Eh, apa nggak salah, Nak?  😅

Amanat pembina upacara memfokuskan pada tugas dan fungsi guru dalam mengajar dan mendidik anak2. Dan pembinaan kepada anak2 agar menghormati dan patuh terhadap bapak ibu guru. Upacara sengaja diadakan serempak hari ini karena tanggal 25 november 2018 bertepatan dengan hari Ahad dan bapak ibu guru juga menghadiri acara peringatan HUT PGRI tersebut. Sedangkan tanggal 26 november 2018 libur khusus sehingga upacara diadakan hari ini.

Setelah upacara selesai, murid-murid memberikan kado untuk bapak ibu guru..

Aku pun mendapat kado spesial dari salah seorang siswa kelas 2. Bungkusan berwarna pink indah, warna kesukaanku dari mbak Aga Shalihah. Daaan isinya buku.. suka suka suka.😍😍😍
Semoga mba aga juga tumbuh jadi anak sholihah dan cerdas yang dirindukan Surga.. 😇😇😇





Thursday 15 November 2018

Alhamdulillah, Free Picnic!


Hari Rabu pun tiba. Setelah kemarin bergelut dengan soal-soal SKD yang memusingkan, akhirnya hari ini bisa refreshing. Kami dari KKG Gugus 2 Kecamatan Sanden, diberi kesempatan mengikuti sosialisasi produk juara ONIP di P4TK. Kami berkumpul di SD 2 Gadingharjo. Pertama kalinya aku masuk sekolah yang menjuarai sekolah sehat tersebut. Ternyata sungguh mengesankan. Kebersihan dan keindahan sekolah sangat terjaga. Karena belum banyak guru-guru yang datang, aku gunakan kesempatan untuk sholat Dhuha, sebab aku belum sempat sholat Dhuha tadi pagi. 

Di sebelah masjid sekolah terlihat taman yang indah. dan aku pun tergerak untuk selfi di taman itu. Ya Allah maafkan hamba-Mu yang kekanakan ini. Sungguh indah taman di SD 2 Gadingharjo ini. Selain tanaman bunga, ada sayur mayur dan obat-obat tradisional. Rindang sangat dilihatnya. Pantas saja menjadi juara sekolah sehat. :) 

Selesai foto-foto ternyata kami sudah ditunggu di Bis. Kami pun menuju bis. Perjalanan kali ini dipimpin doa oleh seorang guru laki-laki yang saya pun tak tahu namanya. Perjalanan sekitar 1,5 jam. Aku duduk sendiri hanya berteman buku "Rumah Kita Penuh Berkah" yang menemani perjalanan pagi itu. Tak terasa akhirnya sampai juga ke P4TK di Jalan Kaliurang Sleman. 

Di pameran pendidikan dan sosialisasi produk juara ONIP ini kami banyak belajar tentang inovasi media pembelajaran. Ada yang namanya Bandul Jamur, Play Dough Badut, Lispinet, Yuk Mengenal Bilangan, Pelangi Tik Tak Toe, dan lain-lain. Intinya bahwa pembelajaran era digital dan milenial ini harus memacu guru untuk berinovasi dalam menciptakan media pembelajaran guna membantu murid-murid yang kurang bisa memahami agar dengan mudah memahami. Murid-murid bisa belajar dengan bermain. Para juara ONIP sangat kreatif dan inovatif dengan membuat media sederhana tapi menarik.

Aku pun baru tahu bahwa kesempatan menimba ilmu di P4TK ini karena Bu Yuna, guru SD 2 Gadingharjo menjadi salah satu finalis ONIP tahun 2018 ini. Dan beliau diberi kesempatan untuk membawa 30 teman-teman guru dalam acara ini. Akomodasi kami dibiayai oleh penyelenggara. Jadi kami benar-benar free. Dan di akhir pun, alhamdulillah kami diberi uang saku. Bagiku uang saku adalah bonus kami. Karena yang ternting bukan uang sakunya, tapi ilmu dan inspirasi yang didapat dalam acara sosialisasi ini... :)

Tuesday 13 November 2018

Memburu Keberuntungan dan Keberkahan dalam SKD


Hari Selasa, tepatnya tanggal 13 November 2018 adalah hari yang cukup penting bagiku. Hari ini hari di mana aku harus mengadu nasib. Sebuah kepasrahan penuh aku serahkan kepada Allah. Tentang takdir yang akan aku jalani nantinya. Yes, alright! Hari ini adalah jadwalku mengikuti ujian SKD dengan sistem CAT. Aku mendapat jadwal sesi 4 yaitu pukul 1 siang. Pagi-pagi ibuku sudah berpesan untuk berangkat lebih awal daripada nanti kemrungsung. Akhirnya aku berangkat dari rumah pukul 10.30. Aku mampir ke warung membeli jajanan pasar buat bekal. Hehe biasalah aku orangnya laperan kalo grogi. :D Setelah membeli bekal makanan, aku mampir ke rentalan mencetak kartu peserta CAT untuk cadangan karena sebenarnya aku sudah mempersiapkan sejak lama kartu peserta ujiannya.
Perjalanan menuju lokasi tes sekitar satu jam. Aku sampai di lokasi tes sekitar pukul 10.48WIB. Sampai di parkiran bertemu peserta ujian juga, tapi beliau ternyata ikut yang sesi 3, yakni jam 11. Beliau menanyaiku,”Mau ujian juga mbak?” “Iya mbak,” jawabku sambil tersenyum. “Jam 11?” tanyanya lagi. “Bukan mbak. Saya jam 1 siang,” jawabku. Tanpa menyapa lagi mbaknya langsung meninggalkanku. Hemmmmm.... Rasanya seperti orang hilang. Datang sendirian, pas ketemu orang malah langsung ditinggal pergi.
Akhirnya aku menuju dua mbak-mbak yang sedang duduk di bawah pohon. Yang satu terlihat memakai baju putih hitam dan membawa kartu. Aku pun bertanya,”Mbak, ini nanti prosedurnya bagaimana?” “Nanti disuruh duduk situ mbak. Mbaknya sesi berapa?” beliau menanggapi pertanyaanku. “Sesi 4 mbak. Mbaknya?” jawabku. “Sesi 4 masih nanti mbak. Ini baru sesi 3 belum selesai,” jawabnya agak menampilkan muka sinis. “Astaghfirullahal ‘adzim. Aku harus lebih sabar. Nggak boleh sakit hati. Ya Allah, loloskanlah hamba-Mu ini,” kataku dalam hati menghibur diri sendiri. Akhirnya mbaknya yang satunya yang sedang menunggu kakaknya mengajak ku ngobrol. Alhamdulillah. :)
Langit mulai gerimis dan akupun mengambil mantrol di motor. Aku langsung menuju mushola karena hampir mendekati adzan Dhuhur. Di serambi mushola aku bertemu dua mbak2 yang juga peserta ujian. Mbak2 yang ini lebih ramah dan ternyata ada satu orang yang orang Bantul juga. Setelah ngobrol sebentar aku berniat wudhu, ternyata air mushola habis. Aku bersama satu temanku yang baru kukenal tadi akhirnya memutuskan untuk berwudhu di toilet yang agak jauh dari mushola. Daaaaan selesai kami berwudhu.......Breeeees! Hujan sangat deras. Antara bersyukur dan bingung. Bersyukur karena doa di waktu hujan insyaallah mustajab dan semoga Allah menurunkan hujan yang membawa manfaat dan berkah. Bingung karena kami tidak membawa payung untuk kembali ke mushola. Kami menunggu sebentar. Namun karena hujan tak kunjung reda, kami pun menerobos hujan basah kuyup menuju mushola. Bersyukur kartu peserta dimasukkan plastik di dalam map.
Setelah sholat Dhuhur, aku pun memperbanyak berdoa dan bersholawat. Aku meyakini bahwa takdir itu yang menentukan Allah dan jika Allah berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin akan terjadi. Namun jika Allah belum berkehendak, kita pun tidak bisa memaksakan. Kita harus belajar ikhlas dalam menerima takdir. Dengan penuh kepasrahan aku dan temanku pun menuju kursi yang telah disiapkan untuk mengantri registrasi.
Alhamdulillah aku mendapatkan antrian awal. Selesai registrasi aku dan temanku menitipkan tas. Kemudian kami duduk di kursi tunggu di pendapa gedung. Tak henti-henti aku membaca doa, Al Fatihah dan Sholawat. Aku meyakini Allah pasti akan mengabulkan doa-doaku yang penuh pasrah dan harap ini. Karena menunggu lama, aku pun tertidur di kursi dalam keadaan duduk. Badanku keringat dingin. Kepalaku sakit dan berat. Masuk angin karena kehujanan. Aku pun terbangun dan tak lama kemudian pintu ruangan di buka. Petugas melambaikan tangan sambil tersenyum menyambut kami. Kami pun di cek tubuhnya dan dipersilakan masuk.
Aku menempati komputer di barisan paling depan. Alhamdulillah, bisa mendengarkan instruksi dan menonton video dengan jelas. Setelah menonton video, kami dipandu petugas untuk mengisi identitas dan PIN. Lama loading, daaaan ternyata PIN yang diberikan petugas salah! Aku mulai panik dan sudah melambaikan tangan berkali-kali. Akhirnya petugas menghampiriku membantuku mengonfirmasi PIN-ku. Aku berusaha menenangkan diriku dan akhirnya petugas kembali dengan PIN yang salah satu angka tadi.
Alhamdulillah akhirnya bisa login juga. Aku mengerjakan dengan hati-hati dan seksama. Soal-soal yang masih ragu-ragu aku lompati dan mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu. Waktu terus bergulir. Hingga tiba saatnya waktu tersisa kurang dari 10 menit. Masih banyak soal yang belum kukerjakan. Pada sisa waktu 4 menitan, alhamdulillah aku selesai mengerjakan nomor soal 100 waktu yang tersisa aku gunakan untuk menjawab soal yang belum terjawab. Terutama soal TWK. Kulirik sebelah kanan kiriku semua nomor soal sudah berwarna hijau dan sudah ada yang meng-klik “selesai ujian”. Sedangkan aku masih bekutik dengan soal-soal TWK dengan sambil menenangkan diriku. Akhirnya di sisa waktu 3 detik aku klik “Selesai ujian”. Kakiku bergetar, tanganku dingin dan aku tak lagi menyadari bahwa aku sudah selesai ujian. Aku terbengong tidak fokus pada hasil yang aku kira aku bakalan tidak mencapai Passing Grade. Aku tersadar saat sebelah kiri kanan ku mengucapkan,”Mbak kamu lolos. Selamat ya mbak.” “Eh, aku lolos? Iyakah?” tanyaku seakan tidak percaya. “Iya mbak itu,” jawabnya. “Alhamdulillah Ya Allah,” aku pun mengucap syukur. Kakiku masih bergetar dan teman-temanku yang baru ku kenal tadi mengucapkan “Selamat ya Mbak.” Aku pun minta doa semoga bisa ikut SKB-nya.
Sekarang aku hanya bisa semakin pasrah dan minta doa2 terutama ibu bapakku. Aku serahkan semua kepada Allah. Jika menjadi CPNS adalah baik bagiku untuk agamaku, untuk dunia dan akhiratku semoga Allah berikan kemudahan jalan menuju ke sana. Namun, jika menjadi CPNS adalah buruk bagiku, semoga Allah memberikan jalan rezeki lain yang lebih baik untuk dunia dan akhiratku. Ibuku selalu mengingatkan, “Yakin sama Gusti Allah. Sing maringi ki Gusti Allah. Le nyuwun karo Gusti Allah wae. Sing Kuasa Gusti Allah. Sing penting yakin. Usaha lan Doa.” So, sekarang aku hanya bisa pasrah dan terus berdoa semoga diberikan takdir yang terbaik. Apapun nanti hasilnya harus bisa menerima dengan lapang dada.
Begitulah pengalamanku mengikuti ujian tahap SKD dengan sistem CAT. Mohon doanya teman-teman semoga Allah memberikan takdir yang terbaik untuk kebaikan kehidupanku di dunia dan akhirat. Aamiin.

Thursday 8 November 2018

Back To Allah



Ketika masalah datang silih berganti, maka ingatlah bahwa Allah pasti akan memberikan solusi. Yakinlah bahwa Allah tidak akan membebani hamba-Nya di luar kesanggupannya..
Dan tahukah bahwa datangnya masalah mungkin saja cara Allah untuk mendidik kita. Cara Allah mendewasakan kita. Cara Allah menyayangi kita. Maka, ketika masalah datang silih berganti, akankah engkau semakin mendekat kepada-Nya? Atau malah engkau semakin menjauh dari-Nya? 
Sekali lagi ingat lah bahwa Allah yang memberikan masalah kepada kita, Allah juga yang akan memberikan solusinya kepada kita.. Jangan khawatir, kembali lah pada Allah... 
Hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang.

Hmmm, tapi kadang kita yang curang. Mendekati Allah cuma pas ada maunya aja.. Hmm, padahal Allah tu suka kalo hamba-Nya semakin mendekati dan mendekati-Nya. Tak ada cinta yang lebih indah melebihi cinta Allah pada hamba-Nya yang beriman...

Kembalikan semua ke Allah.. Allah dulu Allah lagi Allah terus..
😍😍😍

Thursday 19 July 2018

Surat Cinta dari Anak-anakku 😍









Siang ini selepas Sholat Dhuhur di sekolah, ada seorang anak yang mendekatiku. "Bu Tiyaas" Panggilnya.
Kebetulan aku ingin bertanya kepadanya. Kebetulan sedang mencari siswa yang kira2 mampu untuk mewakili lomba MTQ di tingkat Kecamatan. Kutanya padanya,"Aul temanmu ada yang hafal Juz 'Amma nggak?"
Diapun menjawab,"Aku hafal Bu." Hatiku sumringah. Tapi, yang kucari adalah siswa laki2.
"Kalau yang laki2 siapa yang sudah hafal Juz 'Amma?" Tanyaku.
"Nggak tahu," jawabnya.
"Ya sudah. Besok biar ibu cari lagi." Aku melihat dia membawa kertas yang kukira sampah. Kutanya,"Itu apa Aul?"
"Kertas. Ini kertas buat Bu Tyas," katanya.
"Kertas apa? Buang di tempat sampah aja," kataku sebab kukira itu kertas sampah.😅
"Nggak. Ini buat Bu Tyas aja,"katanya.
"Apa sih? Surat cinta buat Bu Tyas?"tanyaku.
"Iya surat cinta,"jawabnya. Ia pun pergi. Kupanggil namanya berkali-kali tak mau menengok.
Aku pun membukanya dan membacanya sambil senyum-senyum sendiri. Ada haru, ada bahagia, ada sedih. Campur jadi satu.
Jadi, kemarin ceritanya aku bersikap dan berkata agak tegas kepada siswa kelas 2. Sebenarnya ketegasanku bukan untuk anak yang tadi memberiku surat Cinta. Sebab mereka bertiga termasuk anak yang penurut n pinter di kelasku. Sasaran ketegasanku adalah para siswa laki-laki yang luar biasa butuh perhatian khusus dan butuh penanganan khusus 😂😂😂
Sebab apa-apa yang ada di teori psikologi pendidikan or psikologi perkembangan peserta didik tuh nggak mempan buat nangani anak2 itu..😖
Dan mungkin anak2 yang penurut itu berpikir untuk "menyelamatkan" teman2 nya dan menyenangkan hatiku agar tidak sedih menghadapi kelas mereka dengan memintakan maaf teman-temannya dan menulis surat cinta untuk Bu Tyas tercinta 🙃..💖💖💖
Hati guru mana yang nggak luluh? Siapa pula yang tega kepada anak2 innocent seperti mereka?
Mereka adalah penerus bangsa yang harus dididik tak hanya intelegensi, namun karakter dan akhlaknya juga. Agar kelak mereka paham, menjadi manusia seutuhnya itu tak cukup intelegensi tinggi, tapi juga akhlak dan budi pekerti yang baik...
Meskipun ada rasa kesal kepada anak-anak saat mereka ramai di kelas, saat mereka main-main di luar materi pembelajaran, anak-anak yang tidak memperhatikan nasihat "guru muda" seperti saya, namun kita tak bisa marah pada mereka anak-anak.. Kita hanya perlu TEGAS dan DISIPLIN, demi kebaikan mereka... 😆😊☺🙃

Monday 9 July 2018

Adakah yang aneh dari ucapan "Terima kasih"?



Adakah yang aneh dari ucapan "Terima kasih"?

Pagi ini aku dikejutkan oleh jawaban seseorang saat kuucapkan kata "terima kasih".
Iyaa..Baru kali ini kujumpai jawaban yang seperti itu. Jawaban yang membuat ku bingung dan serba salah.
Ceritanya, pagi ini aku mendapat pujian dari seseorang yang tak perlu kusebut Nama dan detailnya. "Yas, kok kerudungmu bagus?" ucap beliau memuji kerudungku.. Aku hanya senyum dan mengucapkan,"Terima kasih". Ucapan terima kasih bagiku sudah lazim digunakan ketika seseorang dipuji orang lain sebagai bentuk penghormatan bagi yang memuji. Namun, lain hanya dengan mbak yang Satu ini.. Membuat ku serba salah, tapi pingin tertawa karena lucu. Setelah kuucapkan terima kasih pada mbaknya, mbaknya malah menjawab,"Kok terima kasih e? Le sia-sia!" "Duuh mbak. Apanya yang sia2?" kataku dalam hati. Mungkin aku salah jawab.. Mungkin aku harus mengucapkan innalillahi wainnailaihi roji'un. Sebab, pujian sejatinya adalah ujian. Namun , perlu kita pahami bersama bahwa tidak ada yang sia2 selama itu berbuah baik. Termasuk ucapan "terima kasih" .

Saturday 30 June 2018

Ada Lara di Setiap Ingatan pada Masa Lalu

Di siniii kita pernah bertemuuu... Menantiii warna seindah pelangiii...



Benteng yang pernah ku bangun ternyata tidak kokoh. Aku sempat merobohkannya. Dan untuk membangunnya kembali aku butuh waktu lama.

Dan saat benteng itu telah tegak kembali, aku berusaha untuk tetap mendekat pada ilahi. Aku berharap Allah kan mengampuni.

Betapa berat perjuangan ini. Namun aku berusaha untuk tetap bersabar. Kuatkan aku Ya Allah. Berikanlah sabar yang lebih kepadaku. Dan saat aku harus berpulang kepada-Mu, pulangkan aku dalam keadaan Husnul Khatimah. Begitulah doa yang dipanjatkan di Setiap sujud ku pada-Nya. Aku hanya belajar ridho dan ikhlas dengan ketentuan-Nya. Namun, mengapa ada lara di setiap ingatan pada masa laluku?

Jika menanti jodoh adalah sebuah kesalahan, lalu untuk apa Allah ciptakan rasa cinta?
Jika menanti jodoh adalah sebuah kesalahan, lalu untuk apa Allah ciptakan pernikahan?
Sedangkan sabda Rasul, menikah itu menyempurnakan separuh iman. Dan separuhnya lagi digapai dengan ketakwaan di dalam pernikahan.

Aku pun serba salah. Dengan kondisi keluarga ku, dengan kondisiku, seakan di mata orang-orang itu aku adalah makhluk yang hina, yang hanya memikirkan perkara jodoh, tersebab kesalahan yang pernah kulakukan di masa lalu...

Astaghfirullahal 'adzim.. Semoga Engkau mengampuni dosa-dosa ku Ya Allah... Jika di mata manusia aku terlihat hina, lalu bagaimana aku di mata Engkau Ya Allah? Tanpa Maghfiroh dari-Mu, aku takut. Aku sangat takut Engkau murka padaku. Ya Ghafar, Ya Ghafur, Ampunilah segala dosa-dosa ku..Berikan kah maghfiroh-Mu pada hamba-Mu yang hina ini.. Ya Rohmaan Ya Rohiim curahkanlah dan anugerahkanlah kasih sayang-Mu dan kasih sayang makhluk-Mu kepada hamba-Mu yang hina ini. Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikmannasir. Laa haula walaa quwwata illaa billah..

Thursday 28 June 2018

Guruku Inspirasiku

Alhamdulillah...Bahagia dan senang sekali bisa berkumpul satu forum sama guru2 kita waktu kita masih sekolah...
Guru TK, Guru SD, guru SMP, Guru SMA...

Bagaimana tidak? Tanpanya aku tak akan bisa menjadi seperti sekarang. Menjadi seorang guru yang akan mendidik murid-muridnya. Siapa yang mengajari ku membaca dan menulis? Bu Guru. Siapa yang mengajariku tatakrama? Bu guru dan Pak Guru. Siapa yang memotivasiku untuk maju? Bu guru dan Pak Guru. Kenapa tidak orang tua? Orang tua memang sudah pasti mengajariku. Namun, entah  kenapa dulu aku lebih "nggugu" bapak ibu guru ku daripada orang tuaku.. Padahal nasihatnya ya sama saja.. 😂😂😂

Tapi tetap yang utama adalah orang tua kandungku... Kata Pak Kepala Kemenag Bantul, orang tua kita itu ada 3, yaitu orang tua kandung, guru/kyai/ustadz/dsb, dan mertua kita.. Mereka adalah orang-orang yang wajib kita hormati dan muliakan...

Dalam Syawalan Keluarga Besar Dewan Ambalan SMA N 1 Bantul

Syawalan Keluarga Besar PGRI Sanden

Syawalan Keluarga Besar Guru PAI Kecamatan Sanden dan Pandak

Tuesday 26 June 2018

Bahagianya Tinggal di Desa

Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima: Menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu)

Bagiku, tinggal di desa adalah suatu kebahagiaan tersendiri. Bagaimana tidak? Nuansa kekeluargaannya masih sangat kental. Juga gotong royongnya masih terjaga dengan baik. Suasana di desa juga sangat berbeda dengan kota. Di desa masih banyak pepohonan yang menghasilkan banyak oksigen. Hal ini membuat suasana di desa menjadi sejuk. Terlebih rumahku terletak dekat Pantai yang mana aku bisa kapan saja berlibur ke Pantai. Di daerah Pantai pun terdapat taman Bunga matahari yang menarik para wisatawan untuk sekedar menikmati indahnya taman bunga. Ataupun mengambil gambar ootd. Maka, sudahkah kita bersyukur tiap hari?
Bicara soal kekeluargaan di Desa, aku ingin mengambil contoh ketika ada salah seorang warga yang sakit, warga lain berbondong-bondong menjenguknya. Jika warga harus opname di rumah sakit, maka Pak Ketua RT biasanya mengkoordinir warga lain untuk men-charter Bis atau bahkan ada warga yang naik mobil pick up atau malah truk. Demi bisa menjenguk warga yang sedang sakit.


Kedua foto diambil di Pintu masuk RSUD pada tanggal 26 Juni 2018

Selain menjenguk orang sakit, biasanya rasa kekeluargaan dan gotong royong itu saat ada warganya yang meninggal, ataupun punya hajat tertentu seperti nikahan, lahiran, sumbatan, syukuran, dan lain-lain... 

Begitulah warga Desa mengamalkan ajaran agama Islam. Islam itu sangat sederhana dan alangkah indahnya saat semua orang mampu mengamalkannya...



Halaqah Cinta


Edited by: Adique
Rahman Nur Barokah

Friday 8 June 2018

Istikhoroh Cinta




Allah selalu menjawab istikhoroh kita dengan indah...
Duhai, istikhoroh bukan hanya perihal jodoh..
Melainkan kita meminta petunjuk Allah agar dimantabkan hatinya tentang suatu hal... Jika sesuatu itu baik bagi kita untuk kehidupan kita di dunia dan akhirat pasti akan dimudahkan jalannya... Jika sesuatu itu buruk bagi kita untuk kehidupan di dunia dan akhirat, pasti Allah akan memalingkan kita dari hal tersebut...
Wallahu a'lam...
Walhamdulillah wa subhanallah...

Sunday 3 June 2018

Bilang ke Dilan yang BERAT itu Bukan Rindu, tapi SKRIPSI :O


Jangan bilang berat. Jalani dan kerjakan... Sini aku beri tips biar skripsinya lancar... Insyaallah...
1. Niat
2. Minta maaf kepada kedua orang tua dan orang2 yang pernah kita sakiti
3. Minta doa restu orang tua dan minta doa kpd setiap orang yang menanyakan perihal skripsi serta kepada orang2 yang sedang haji, umroh, atau sedang safar.
4. Berdoa di waktu2 mustajab. ex: ketika hujan, ketika safar, waktu adzan, di antara adzan dan iqomah, hari jumat, dll 
5. Perbaiki ibadah sholatnya. Sholat di awal waktu.. Coba kita pikirkan, kalo kita aja nunda sholat, nunda panggilan Allah, kalo Allah nunda skripsi kita, ya jangan sedih. Kewajiban kita ke Allah aja kita tunda2.
6. Tambah dengan ibadah2 sunnah. ex: sholat rawatib 12 rakaat, sholat dhuha, sholat tahajud, dzikir pagi petang.
7. Luangkan waktu untuk Al-Qur'an. Membaca, tadabur, amalkan.
8. Banyakin istighfar. Karena Allah akan memudahkan urusan orang yang beristighfar..
9. Stop dreaming, start doing! 
10. Menghadap dosen untuk bimbingan. Apapun yang terjadi, tetap hadapi. Jangan takut dengan tanggapan dosen. Tetap dengarkan dan hadapi dengan lapang dada. Apapun yang terjadi, dosen pembimbing itu pasti memberikan masukan2 yang terbaik demi terselesaikannya skripsi kita..
11. Sebelum menghadap dosen, usahakan sudah tilawah meski hanya 2 lembar, baca al-fatihah, dan banyakin istighfar.. 
12. Selalu berbuat kebaikan. Jika ada orang di sekitar kita butuh pertolongan, bantulah semampunya. Karena Allah akan memudahkan urusan seseorang yang memudahkan urusan Saudaranya.. 🤗
Itu tips dari saya berdasarkan pengalaman spiritual saya selama menjalani skripsi... Semoga bermanfaat... Itu bukan ritual.. Tetap luruskan niat sebelum, saat, dan sesudah melakukan amal ibadah. Jangan ibadah karena ingin cepat selesai skripsiny. Tp niatkan ibadahnya ikhlas karena Allah, mengharap ridho Allah dan agar semakin dekat dengan Allah..
Yang terpenting dibarengi dengan keimanan dan keyakinan yang mantap kepada Allah dan janji2 Allah...

Rumah Qur'an, I Hope Can be My Way to Heaven



Pingin share nih.. Duluuuuuu, saya juga masih terbata2 baca Qur'annya..Bahkan sampai lulus SMA kadang masih malu karena belum lancar baca Qur'an. Tapi, alhamdulillah Allah masing sayang kepada saya... Setiap hari setelah sholat tak lupa doa yang kupanjatkan,"Ya Allah lancarkanlah bacaan Al-Qur'an hamba." Tak henti2 saya berdoa. Sampai akhirnya tahun 2011 Allah mempertemukan saya dengan mbak Dwi Dwi Ika P. Saya belajar tahsin kpd mbak Ika. waktu itu pake metode ustmani.. Tp saya kurang istiqomah. 😢

Hingga saya move on dan Alhamdulillah diberi kesempatan belajar lagi di PPMi Asma Amanina... Selama 2 tahun belajar di Asma Amanina dan mei tahun 2016 saya wisuda Alhamdulillah Allah menganugerahkan rezeki kpd saya berupa kemudahan saya dalam membaca dan mempelajari Al-Qur'an. Semua butuh proses. Tidak langsung instan. 


Selepas dari Asma rasanya ingin memantapkan tahsin lagi, saya belajar di Rumah Qur'an Jogja chapter UIN Sunan Kalijaga. Selama skripsian saya masih belajar di sana, sampai setelah lulus kuliah. Hingga akhirnya move on ke bantul ketemu mbak Lana di YBRB... Proses belajar tak boleh berhenti.. Harus tetap semangat... 


Oiya, dulu semasa kuliah banyak yang ngira waktu SMA saya di pondok pesantren. Itu semua karena Allah telah menutup aib2 saya di masa lalu.. Mereka hanya tak tahu bagaimana perjuangan saya memantapkan hati untuk Hijrah. Yang mereka tahu saya yang sudah seperti ini sebab mereka mengenal saya di masa saya sudah seperti ini...

Jangan pernah malu untuk berubah ke arah lebih baik.. Carilah lingkungan yang baik...Dan jangan lupa berdoa agar ditetapkan hati pada jalan yanh diridhoi Allah..
Semangat belajar, dan mengajarkannya...😊

Saturday 2 June 2018

Hari Kedua Bulan Baru


Hari kedua di bulan Juni, hari gejepit, cuacanya sangat nikmat untuk berlibur di pulau kapuk. Tapi, cuaca jangan membuat kita patah semangat menjemput rezeki. Kalahkan MAGER!!! Semangat Berangkat Sekolah yang pagi ini masih harus berangkat sekolah..🤗


Buat teman-teman yang mau nikah hanya turut mendoakan...

Barakallahulakum wabaraka 'alaikum wajama'a bainakum fii khoyr...💖



Buat Jodohku, 

Semoga Allah memudahkan kita bertemu di pelaminan. #eh... aamiinkan aja deh..

Semoga kita saling menanti dalam ketaatan.. Sandarkan diri hanya pada Allah saja. Tak perlu bersandar pada manusia, Tak perlu hati ini cenderung pada satu nama.. Biarlah Allah saja yang menuntun ke mana hati ini akan berlabuh..