Saturday 15 December 2018

Pengalaman Ikut Seleksi CPNS 2018


Sejak ada info pendaftaran CPNS, orang tuaku sudah menyuruh saya segera mendaftar. Hampir setiap hari sepulang sekolah ditanya,"Udah daftar belum?" Aku pun sering kali menjawab,"Belum." Ya memang belum karena waktu itu aku masih berusaha melengkapi persyaratannya. Dan aku juga galau mau milih SD mana. Terus dibilangin sama orang tua untuk segera mendaftar karena waktunya keburu habis. Ya udah, akhirnya aku daftar juga. Manut aja sama orang tua, barangkali rezeki.
Aku pun laporan sama ibu,"Aku udah daftar. Ya coba-coba daftar aja, barangkali rezeki. Kalo belum rezeki ya di coba lagi tahun depan kalo ada pendaftaran lagi." Langsung aku kena tegur orang tuaku, "Ya kalo daftar jangan coba-coba. Yang mantep. Usaha dan doa." Aku cuma bisa diam. Hmmm, Ya Allah rasanya ada amanah berat tiba-tiba menimpa punggungku. 
Tanggal 21 Oktober 2018, pengumuman seleksi administrasi. Alhamdulillah aku lolos seleksi tahap pertama, seleksi Administrasi. Sebelumnya, di saat teman-teman sudah ada pengumuman "LULUS", akunku tidak ada kata "LULUS". Aku dan keluargaku mengira bahwa aku tidak lulus seleksi administrasi. dan kami pun sudah legowo jikalau memang begitu. Ternyata memang belum ada pengumuman dari Pemda Kulon Progo.
Setelah melihat pengumuman administrasi. Aku pun menunggu jadwal untuk ujian SKD. Tanggal 2 November 2018 baru ada informasi tentang pelaksanaan SKD. Baru tanggal 7 November 2018 keluar Jadwal resmi ujian SKD.Saya dapat jadwal ujian SKD Tanggal 13 November 2018.
Tes SKD pun saya lalui, alhamdulillah atas izin Allah skor saya mencapai Passing Grade. Tapi saya belum tahu apakah saya lolos atau tidak karena pada lokasi instansi yang saya pilih ada 11 orang pendaftar dan yang dibutuhkan hanya 1. Jadi peluangnya 1:11. 
Tanggal 22 November, keluar hasil nilai tes SKD, namun bukan pengumuman siapa saja yang berhak mengikuti tes SKB. Tanggal 5 Desember keluar hasil SKD resmi. Siapa saja yang lulus SKD dan berhak mengikuti tes SKB. Alhamdulillah atas izin Allah, saya salah satu orang yang beruntung dan berhak mengikuti seleksi tahap selanjutnya, yakni ujian SKB. 😊😊😊
Tanggal 10 Desember 2018 keluarlah pengumuman tentang Jadwal tes SKB. Dan saya mendapat jadwal hari Jumat, tanggal 14 Desember 2018 jam 07.00 pagi. 
Saya tidak sempat belajar karena memang masa-masa itu adalah masa-masa UAS dan bikin rapor. Akhirnya pada saat tes, saya hanya mengerjakan semampu saya. Hasilnya memang lebih rendah dari pada tes SKD. Tapi saya sudah sangat lega karena bisa melalui seleksi sampai tahap terakhir ini. Beban amanah orang tua seakan mulai berkurang. Sekarang yang bisa saya lakukan hanyalah banyak berdoa dan tawakkal. 
Berbekal manut sama orang tua, dan berharap Allah ridho kepada kita saat orang tua kita ridho kepada kita, alhamdulillah saya bisa ikut berkompetisi dari tahap awal sampai tahap akhir. Hasil akhir kuserahkan kepada Gusti Allah, Sang Maha Menentukan Takdir Manusia.  Dan apapun hasil akhirnya nanti, saya harus bisa ikhlas menerimanya. Karena aku yakin bahwa semua yang Allah berikan kepadaku adalah takdir terbaik untuk hidupku.
Terima kasih kepada semua pihak yang turut mendoakan saya.. Semoga Allah membalas semua kebaikan panjenengan semua dengan kebaikan yang berlipat. Akhirnya aku hanya bisa TAWAKKAL...

Friday 14 December 2018

Jum'at Penuh Berkah


Hari ini, Jum'at, 14 Desember 2018 bertepatan dengan akad nikahnya mbak Nita dan mas Waris. Hari ini pun menjadi hari yang cukup penting bagi ku karena hari ini adalah jadwalku ujian SKB. Masyaallah dapat jadwalnya jam 07.00. Pagi-pagi harus berangkat mruput, padahal badanku masih nggreges-nggreges. Jam setengah enam baru siap. Nggak sempat sarapan karena takut telat. Kalau telat nggak boleh ikut ujian. Biasalah aku kalau bawa motor nggak berani ngebut, so, ya pelan-pelan aja. Ndilalah kok ya pas ujiannya dapat tempat di bawah AC. Masyaallah, nikmat sekali. Dalam kondisi kepala pening, hidung mampet, entahlah bagaimana kondisiku. Selesai tes, mataku memerah, badanku panas. Pingin cepet-cepet sampai rumah. Tapi harus nahan, kudu kuat. Tapi tetap saja, di tengah perjalanan sudah nggak kuat, akhirnya berenti sebentar di pinggir sungai. Dan muntahlah yang ada diperutku. Asam lambung dan roti bakar yang kumakan setelah ujian SKB. Sampai rumah aku pun segera makan dan minum obat, lalu tidur.

Hikmahnya, yang bisa aku ambil hari ini adalah pada akhirnya aku bisa istirahat rebahan di kasur setelah beberapa malam ketiduran di lantai nginput nilainya anak-anak. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Berkah hari Jumat = bedrest.